Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Djamari Chaniago
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Kemanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Djamari Chaniago mengaku sudah berkomunikasi dengan Sjafrie Sjamsoeddin yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Ad Interim. Komunikasi itu dibutuhkan lantaran ia akan mengisi posisi Menko Polkam definitif menggantikan Budi Gunawan.

"Dengan Pak Sjafrie, sebagai kawan lama, banyak lah komunikasi," ujar Djamari di Istana Kepresidenan pada Rabu (17/9/2025) usai upacara pelantikan.

Ia menyebutkan salah satu tugas yang menjadi prioritasnya dan kepentingan Presiden Prabowo Subianto, mengenai penanganan kondisi pasca-kerusuhan demonstrasi akhir Agustus lalu. Pemaparan yang lebih lengkap, kata dia, akan ia peroleh setelah menjejakkan kaki di kantor Kemenko Polkam.

"Sementara, Beliau mengatakan seperti itu (concern tugas sebagai Menko Polkam)," ujar purnawirawan yang baru diberi pangkat jenderal kehormatan itu.

Namun, Djamari mengataku tidak akan ada upacara serah terima jabatan dari Sjafrie ke dirinya. Sebab, posisi Menteri Pertahanan itu hanya Menko Polkam Ad Interim.

"Saya nanti ke sana (Kemenko Polkam) hari ini. Bukan sertijablah, Beliau kan (Menko Polkam) Ad Interim. Jadi ya tadi udah berbicara dengan Beliau," tuturnya.

Djamari Chaniago dilantik sebagai Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan pada sore ini. Sebelumnya, Djamari merupakan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada 1998 memutuskan memberhentikan Prabowo Subianto dari dinas militer.

Prabowo diberhentikan dari ABRI karena ditetapkan bersalah dan terbukti melakukan penyimpangan serta kesalahan. Salah satu penyimpangan yang dilakukan Prabowo adalah melakukan penculikan terhadap beberapa aktivis prodemokrasi pada kerusuhan 1998.

Editorial Team