Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sunariyah)
Tidak hanya berharap dapat meluluhkan hati seseorang, kita juga harus bisa melunakkan hati sendiri, agar orang-orang di sekitar juga nyaman dengan keberadaan kita. Melunakkan hati sendiri juga penting agar tidak menjadi penyakit hati yang susah disembuhkan.
Dilansir dari nu.or.id, Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah amalan untuk melunakkan hati diri sendiri, sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak.
Suatu hari seorang laki-laki datang mengadu kepada SAW tentang hatinya yang keras (qaswatul qalb). Nabi menjawab:
إن أردت تلين قلبك، فأطعم المسكين، وامسح رأس اليتيم
Artinya: “Jika kamu ingin melunakkan hatimu maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.”
Mengusap kepala anak yatim dalam ajaran tersebut merupakan kiasan dari anjuran untuk menyayangi, berlemah lembut, dan mengayomi mereka. Sebagaimana sabda Nabi berikut ini:
من مسح رأس يتيم أو يتيمة لم يمسحه إلا لله ، كان له بكل شعرة مرت عليها يده حسنات ، ومن أحسن إلى يتيمة أو يتيم عنده ، كنت أنا وهو في الجنة كهاتين ، وقرن بين أصبعيه
Artinya: “Barang siapa yang mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan hanya karena Allah, baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu mengalirkan banyak kebaikan, dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki yang dia asuh, aku bersama dia di surga seperti ini (Nabi menyejajarkan dua jarinya).”