Jakarta, IDN Times - Kandidat Doktor dalam Rekayasa Genetik Universitas Oxford, dr Muhammad Hanifi mengungkapkan, saat ini Universitas Oxford tidak hanya mengembangkan vaksin virus corona atau COVID-19, namun juga obat anti-virus mematikan itu.
"Grup riset saya tertarik mengembangkan obat yang bisa diproduksi dalam waktu singkat, untuk merespons pandemi di masa depan," ujar dia dalam acara Bincang Asik by IDN Times, Sabtu (9/5).