Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengungkapkan pihaknya sempat kesulitan mendapatkan reagen saat awal penanganan pandemik COVID-19 pada 2020. Saat itu, reagen jadi primadona yang direbutkan berbagai negara.

"Pada awalnya kita sangat sulit sekali untuk mendapatkan reagen dan kita harus berebut dengan beberapa negara, terutama negara-negara yang berasal dari Eropa dan Amerika" ujar Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR dipantau dalam Youtube DPR, Senin (15/3/2021).

1. Reagen hanya tersedia di Tiongkok dan Korsel

Alat PCR di Labkesda Kaltim yang bisa berfungsi tanpa reagen (Dok.Biro Humas Pemprov Kaltim/Istimewa)

Doni menerangkan Reagen pada awalnya hanya tersedia di Tiongkok dan Korea Selatan. Namun, berkat kerja sama yang baik dengan kedutaan kerja sama antara kedutaan besar Indonesia dengan Tiongkok dan Korea Selatan, pemerintah akhirnya dapatkan stok.

"Alhamdulillah kerja sama dengan kedutaan besar China dan di Korea Selatan bisa membantu pemerintah, sehingga ketika kita kehabisan stok reagen kita dengan mudah bisa mendatangkan reagen China juga dari Korea Selatan," imbuhnya.

2. 680 laboratorium sudah tersedia deteksi COVID-19

Editorial Team

Tonton lebih seru di