Surpres tentang pergantian Panglima TNI menjadi kian "dinantikan" di tengah sejumlah embusan nama-nama calon pengganti Hadi sebagai Panglima TNI. Sejumlah politikus menyebutkan nama yang diprediksi akan dipilih Jokowi.
Salah satu nama yang dinilai sebagai kandidat kuat adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa. Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon, bahkan sempat memastikan Andika akan dipilih Jokowi.
Analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, mengungkap persepsi adanya persaingan antarcalon Panglima TNI muncul lantaran ada aksi "endorse" yang dilakukan oleh sejumlah politikus. "Yang perang adalah sipil-sipilnya atau parpol-parpol di baliknya yang ingin calonnya jadi (Panglima TNI)," tutur dia lagi.
Dia pun menegaskan pergantian Panglima TNI jangan sampai dipolitisasi. Oleh sebab itu, menurutnya, sejak awal saya sudah mengimbau anggota DPR dan MPR untuk melakukan revisi di dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 mengenai TNI, terutama tentang pergantian Panglima TNI.
"Artinya, sudah tidak boleh lagi ada gerakan-gerakan senyap yang menyebabkan proses pemilihan sebaik apa pun menjadi tidak lagi relevan," kata Connie.