Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
www.presidenri.go.id

Jakarta, IDN Times - Komisi I DPR memulai proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap 32 duta besar pilihan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di gedung parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (16/6). Proses uji kepatutan dan kelayakan itu dilakukan secara tatap muka, dimulai dengan 15 calon dubes. 

Anggota Komisi I DPR dari fraksi Nasional Demokrat, Farhan, menyebut ada satu tambahan dubes lainnya yakni Hermono yang kini menjadi Dubes RI di Kerajaan Spanyol. Hermono diplot untuk menjadi dubes di Malaysia menggantikan Rusdi Kirana yang sudah habis periode menjabatnya. 

"Bapak Hermono, mantan Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk dicalonkan untuk jadi Dubes di Malaysia," ungkap Farhan seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Selasa (16/6). 

Hermono bukan orang baru di KBRI Kuala Lumpur, karena ia sempat bertugas menjadi Wakil Dubes di sana. 32 nama calon dubes pilihan Jokowi itu tertulis di Surat Presiden nomor R26/Pres/05/2020 tanggal 22 Mei tentang permohonan dan pertimbangan bagi calon duta besar Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat. Sebelumnya, Jokowi hanya mencalonkan 31 dubes, namun kini ditambah satu dubes untuk menggantikan Rusdi di Negeri Jiran. 

Siapa saja daftar ke-32 dubes yang hendak bekerja mewakili kepentingan pemerintah di negara sahabat itu?

1. Uji kepatutan dan kelayakan dilakukan untuk menanyakan komitmen calon dubes

Badan Legislasi Rapat Kerja dengan Menkumham dan PPUU DPD RI terkait dengan Penyusunan Prolegnas RUU Tahun 2020-2024 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/12). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menurut anggota Komisi I DPR, Dave Laksono, uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan pada hari Selasa, tertutup untuk publik. Di dalam pengujian itu, para calon dubes akan ditanyakan komitmennya dan strategi mereka untuk meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. 

"Kami tanyakan komitmen yang akan diberikan dan bagaimana meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tujuan," ungkap Dave. 

Proses uji kepatutan dan kelayakan itu akan berlangsung hingga Kamis (18/6). 

2. Rusdi Kirana tak lagi menjabat sebagai Dubes di Malaysia

Editorial Team

Tonton lebih seru di