Priyo Iswanto saat menyampaikan orasi ilmiah usai dianugerahi gelar doktor honoris causa. Dok/Humas UMM
Dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times hari ini, Minggu (31/1/2021), Dubes Priyo disebut berhasil meyakinkan Kolombia untuk masuk menjadi anggota Dewan Negara-negara Penghasil Kelapa Sawit (CPOPC) yang pertama di luar pendirinya, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Dalam orasi ilmiahnya, Dubes Priyo menekankan pentingnya industri kelapa swait dalam pencapaian SDGs no. 1 (tidak ada kemiskinan); SDGs 2 (tidak ada kelaparan); SDGs 7 (energi bersih dan terjangkau), dan SDGs 8 (pekerjaan yang layak dan pembangunan ekonomi).
Menurut dia, kampanye negatif terhadap kelapa sawit merupakan tindakan tidak bermoral. Priyo menyebutkan, kenyataannya kelapa sawit memiliki berbagai keunggulan, termasuk di antaranya lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak nabati lainnya karena memerlukan lahan, air, dan pupuk yang lebih hemat.
Dia mengusulkan soal pentingnya penguatan CPOPC dengan perluasan keanggotaan oleh negara-negara penghasil kelapa sawit lainnya. Juga soal perlunya integrasi dinamika industri kelapa sawit antara tiga wilayah antar benua, yaitu Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika.