Helsinki, IDN Times – Siapapun yang masuk ke Wisma Duta, kediaman resmi Dutabesar RI untuk Finlandia dan Estonia, bakal berdecak: Wow! “Itu salah satu wisma duta terindah di dunia,” ujar Dutabesar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, saat saya mengunggah suasana di wisma duta itu melalui Instastory.
Tuan rumah, Wiwiek Setyawati Firman, tersenyum melihat komentar koleganya. Wisma Duta ini sempat terbakar, lalu direnovasi karena ada jaminan asuransi. Letaknya masih di tengah kota di kawasan Uimarinpolku, Helsinki, ibukota Finlandia.
Dari ruang tengah dan teras, kita bisa menikmati pemandangan indah Teluk Baltik. Suhu udara di bulan September terasa sejuk. “Suhu tahun ini tergolong paling hangat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Wiwiek, yang sudah lebih dari dua tahun penempatan di sana. Suami Wiwiek, Kemas Firman, seorang dokter spesialis anak.
“Saya tinggal sendirian di Helsinki. Bapak kan punya kesibukan yang banyak juga. Kami sepakat menjalankan hak ekonomi masing-masing,” ujar Wiwiek, Selasa (18/9/2018).
Anak pasangan ini sudah dewasa. Mereka bertemu secara rutin setidaknya setiap tiga bulan.
Wiwiek yang sarjana hukum dikenal kuat perhatiannya kepada hak-hak asasi manusia, terutama anak dan perempuan. Begitu pula sang suami. Saat Wiwiek bertugas di KBRI di Australia sebagai wakil dubes, dia pernah dibantu sang suami dalam menangani kasus penahanan puluhan anak buah kapal/nelayan Indonesia yang menjadi korban penyelundupan orang.
“Suami saya dokter spesialis bidang radiologi anak. Pediatric radiology. Dia punya keahlian menentukan apakah seorang masih bisa dikategorikan sebagai anak, sehingga statusnya adalah korban trafficking, atau dewasa, dari cek struktur tulang,” ujar Wiwiek. Kasus ini terjadi tahun 2011, dan akhirnya anak-anak ini bisa dibebaskan atas upaya Kemlu RI lewat kedubes di Australia.
Interior di Wisma Duta dihiasi koleksi kopi Indonesia dan beragam tutup kepala pengantin dari berbagai wilayah adat di Indonesia. Sejumlah pot anggrek ikut menyemarakkan wisma duta.
IDN Times yang tengah mengikuti Dialog Antar Agama dan Antar Media (Interfaith and Intermedia Dialogue) yang pertama antara RI dan Finlandia, mewawancarai Wiwiek yang pernah dikejar-kejar wartawan dari Indonesia kala Lalu Muhammad Zohri menjadi juara dunia atletik. Lalu Zohri bertanding di Tampere, sekitar 200 kilometer dari Helsinki.