Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali menyinggung mengenai sosok eks pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Bahar Smith. Menurut Dudung, selama ini kedua sosok itu dipersepsikan negatif oleh publik lantaran sikap dan omongan mereka kepada masyarakat juga tak baik.
Dudung menyebut, bisa saja masyarakat akan bersikap berbeda terhadap kedua orang tersebut, seandainya mereka berbuat baik. "Habib Smith gak usah ngomong macem-macem, Rizieq Shihab juga pulang dari sana (Arab Saudi), udah gak usah (bertindak) macem-macem. Cukup beribadah yang baik, berbuat yang baik. Gak usah ngata-ngatain," ungkap dia ketika berbicara dengan sejumlah pemimpin redaksi di Mabes TNI AD, dikutip dari Kompas TV , Selasa (8/2/2022).
Dudung menambahkan, apa yang kini menimpa Bahar dan Rizieq sesungguhnya merupakan cerminan dari apa yang telah mereka perbuat kepada orang lain. "Kalau kita jahat ke orang, tinggal tunggu saja (konsekuensinya). Kalau di Bali itu disebut karma, pasti ada balasan," kata dia.
Perseteruan antara Dudung dengan FPI sudah dimulai sejak ia masih menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya pada 2020. Ketika itu, Dudung secara terbuka mengakui ia telah memberikan instruksi kepada anak buahnya, agar menurunkan baliho FPI di Petamburan.
Langkah Dudung menuai kritik dari sejumlah pihak, termasuk FPI. Sejumlah pihak menilai Dudung tidak memiliki kewenangan untuk menurunkan baliho FPI, karena masuk ke wewenang Satpol PP.
Selain itu, kini Dudung juga dilaporkan oleh sejumlah orang yang menamakan diri Koalisi Ulama Anti Penodaan Agama ke Pusat Polisi Militer TNI AD. Mantan Pangkostrad itu dituding telah melakukan penodaan ke agama Islam.
Apa respons Dudung soal pelaporannya itu?