Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Istimewa

Jakarta, IDN Times - Mendekati pendaftaran Pilpres 2019, wacana untuk menyatukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan juga Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampak semakin gencar.

Semakin kuatnya wacana memasangkan Prabowo-AHY, membuat jalan petahana Joko "Jokowi" Widodo terancam dihadang oleh dua orang yang memiliki latar belakang militer.

Namun, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir tidak menganggap bergabungnya Prabowo dan AHY sebagai ancaman untuk Jokowi. Bahkan, itu malah memberikan 'karpet' merah kemenangan kepada Jokowi. Lho kok begitu, apa ya alasannya?

1.Bersatunya Prabowo-AHY malah akan memberikan kemenangan bagi Jokowi

Dok. IDN Times/Istimewa

Menurut Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, apabila militer dan militer disatukan, maka akan membuat masyarakat malah khawatir. Masyarakat, kata dia malah tidak akan suka karena mereka khawatir akan kembali ke rezim masa otoriter.

"Militer dengan militer jelas tidak disukai oleh masyarakat, khawatir lahirnya kembali otoritarian," kata Inas.

Sehingga, apabila Prabowo dan AHY bersatu dalam Pilpres 2019, lanjut dia, itu akan memberikan 'karpet' merah kemenangan kepada Jokowi.

"Kalau Prabowo dan AHY jadi mendaftar ke KPU, maka bukan hanya 'karpet merah', tapi langsung saja merayakan kemenangan Jokowi," katanya lagi.

2. Duet Prabowo-AHY tidak menjadi ancaman bagi Jokowi

Editorial Team

Tonton lebih seru di