Jakarta, IDN Times – Demi sinyal internet, Jarvechia Graceline harus berlari ke sekolahnya di Tanimbar, Maluku. Seorang siswi kelas X yang lebih tertarik pada sosiologi, tak pernah menyangka akan berhadapan dengan dunia SAINS, robot dan kecerdasan buatan (AI).
Namun, pekan ini, ia berdiri di Jakarta, mempresentasikan proyek teknologi bersama 91 siswa-siswi pilihan dari seluruh Indonesia.
Grace mengaku, awalnya ragu karena berasal dari latar belakang sosiologi, dorongan dari panitia dan semangat program membuatnya yakin untuk bergabung.
"Banyak pelajaran baru yang aku dapat, terkhususnya aku lebih suka empathy dan self-respect. Ini melampaui sekadar ilmu teknis," ucap Grace di Kemayoran, Jakarta Utara.
