Jakarta, IDN Times - Kekhawatiran varian-varian baru virus Sars-CoV-2 masuk ke Indonesia mulai jadi kenyataan. Jauh sebelum ditemukan varian baru yang muncul di Inggris, B117, sudah ada varian lainnya dari Inggris yang telah masuk ke Indonesia. Mutasi baru corona ini disebut N439K.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan varian N439K itu sudah masuk ke Indonesia sejak November 2020 lalu. Saat itu, pemerintah belum memperketat kedatangan bagi WNI dan WNA dengan mewajibkan kembali tes COVID-19 begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
"(Varian baru) sudah ditemukan sejak November 2020 lalu. Dari data 537 isolat yang dipelajari ada 48 kasus yang mengandung mutasi tersebut," ujar Amin ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Sabtu (13/3/2021).
Amin pun mengakui Indonesia dan dunia ketika itu belum memperhatikan varian baru N439K. Dunia internasional, kata Amin, baru memperhatikan setelah varian baru tersebut masuk jurnal. Ia baru menyadari ternyata varian N439K penting untuk diperhatikan.
"Waktu November itu kan juga belum terlalu heboh pemberitaan mengenai varian ini," tutur dia lagi.
Apakah 48 kasus itu sudah menyebar di masyarakat atau berhasil dicegah penyebarannya?