Jakarta, IDN Times - Lembaga Biomolekuler Eijkman memulai riset pembuatan vaksin COVID-19 untuk Indonesia. Proses penelitian di laboratorium ditargetkan selama satu tahun.
Namun, menurut Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental, Herawati Sudoyo, dana yang diberikan dari Pemerintah tergolong kurang. Hal itu diungkapkan dia dalam Talk Show virtual, Media Lab Dewan Pers dengan topik Reportase di Masa Pandemik virus corona.
"Anggaran dari Kementerian Riset dan Teknologi kan tahu sendiri jumlahnya itu less than one percent dari Dikti. Jadi, bagaimana kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna kalau misalnya memang dananya itu tadi ditukarkan seperti keran yang hampir mati," ujarnya, Jumat (8/5).
