Jakarta, IDN Times - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman terus melakukan penelitian terkait mutasi virus COVID-19 yang ada di Indonesia. Direktur LBM Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan penelitian mutasi varian COVID-19 itu melalui metode whole genome sequencing (WGS).
Meski demikian, Eijkman baru melakukan WGS terhadap sekitar 2.500 sampel. Amin mengatakan data tersebut masih jauh di bawah kasus COVID-19 yang kini sudah melebih dua juta kasus.
"Data yang kami miliki, ini virus yang di-sequence ya, artinya belum tentu mewakili keseluruhan virus yang beredar karena kan jumlah kasus sehari kan sekarang bisa tinggi sekali," ujar Amin kepada IDN Times, Selasa (6/7/2021).
"Totalnya jumlah kasus yang baru ini juga banyak sekali tapi yang di-seqeunce tidak terlalu banyak, jumlah total yang di-sequence sampai hari ini baru sekitar mungkin sampai dua, tiga hari yang lalu baru 2.500-an, ya mungkin sekarang sudah nambah, sekitar 2.549 kalau gak salah, tentu dibanding dengan jumlah kasus barunya masih sangat sedikit," katanya.