Jakarta, IDN Times - Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI (Purn) Azymn Yusri Nasution, mengaku sempat menemui Letjen TNI Dudung Abdurachman terkait pemindahan tiga patung di Museum Dharma Bhakti Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Tiga patung yang dipindahkan dari Museum Kostrad yakni Mayjen TNI Soeharto, Sarwo Edhie dan AH Nasution. Azymn mengaku bertemu dengan Dudung pada 30 Agustus 2021.
Ia mengaku sebagai pihak yang semula mengusulkan adanya tiga patung itu di Museum Dharma Bhakti. Tetapi, kemudian ia pula yang meminta agar patung tersebut dipindahkan.
"Saya menemui beliau sekaligus untuk menyampaikan uneg-uneg. Usia saya sudah 67 tahun. Setelah pensiun ini, saya banyak membaca buku dan ceramah mengenai agama Islam. Di agama Islam, sangat dilarang untuk membuat dan menyimpan patung. Apalagi berinisiatif membuatnya, itu dosanya sangat besar. Itulah yang mengganggu saya," ungkap Azymn yang dikutip dari stasiun Kompas TV pada Kamis (30/9/2021).
Azymn bersyukur karena permintaan tersebut dipenuhi Letjen Dudung. Tiga patung itu kemudian dipindahkan tak lama setelah ia menemui Dudung. Dia tak menyangka pemindahan tiga patung tersebut akhirnya dikaitkan dengan dugaan adanya paham komunis menyusup ke instansi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Apa tanggapan Azymn soal tudingan bahwa ia diduga adalah individu yang mencoba menyebarkan paham komunis di tubuh TNI?