Jakarta, IDN Times - Indonesia akhirnya meneken perjanjian ekstradisi dengan Pemerintah Singapura. Dalam perjanjian itu, kedua negara sepakat untuk melakukan ekstradisi bagi setiap orang yang ditemukan berada di wilayah negara yang diminta dan dicari oleh negara peminta. Baik itu untuk proses penuntutan atau persidangan atau untuk pelaksanaan hukuman untuk tindak pidana yang dapat diekstradisi.
Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan komitmen Presiden Joko “Jokowi” Widodo terhadap kejahatan pencucian uang hingga tindak pidana korupsi.
“Jadi perjanjian kerja sama itu adalah bukti nyata legacy yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi,” ujar Ngabalin dalam keterangannya di sebuah video, Rabu (26/1/2022).