Jakarta, IDN Times - Munculnya nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 memanaskan suhu politik Tanah Air.
Partai Demokrat yang sudah lebih dulu berkoalisi dengan Partai NasDem dan PKS, terpaksa harus angkat kaki dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), karena tidak sepakat Cak Imin menjadi bakal cawapres. Demokrat merasa dikhianati dan sakit hati.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengungkap kronologi Cak Imin hingga akhirnya menjadi bakal cawapres Anies. Mulanya, dia membeberkan semula perwakilan dari Demokrat, NasDem, dan PKS yang ada di Tim 8 KPP memberikan satu nama bakal cawapres.
"Jadi, bagi NasDem janganlah terburu-buru, tapi kita juga tidak menolak. Tidak ingin terburu-buru itu karena kita berharap ada alternatif lain," ujar Ali di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023).