Jakarta, IDN Times - Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Bivitri Susanti mengatakan isu kesiapan Indonesia dalam menjalankan demokrasi seringkali digunakan sebagai dalih oleh elite politik untuk mengembalikan sistem pemerintahan ke masa lalu. Bivitri menegaskan, sebenarnya bukan rakyat yang tidak siap dengan mekanisme demokrasi saat ini, melainkan elite yang tidak nyaman.
Pernyataan itu merujuk pada protes para politikus terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas undang-undang yang mengatur pilkada.
“Menurut saya yang tidak siap mereka (elite). Karena mereka yang diganggu-ganggu dengan mekanisme demokrasi. Contoh konkretnya kan waktu kita kemarin iniya, undang-undang pilkada yang demonstrasi 22 Agustus. Kan mereka marah tuh, makanya 7 jam bisa bikin undang-undang,” kata dia dalam agenda Ideafest 2024 bertajuk Are We Ready for Democracy?: Reclaiming Our Responsibilities, Jumat (27/9/2024).