Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menilai harga testing COVID-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memadai untuk masyarakat umum.
Dicky mengungkapkan harga PCR Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan di India, sebab hampir semua komponen India dari dalam negeri. Selain itu, jasa layanan kesehatan di India pun juga murah.
"Jadi sudah harga relatif pantas, meski seiiring waktu ada penguatan agat tidak bergantung impor terus. Kalau rapid antigen bisalah sehingga harganya bisa sangat murah dan jangkau wilayah terpencil," katanya dalam pesan yang diterima IDN Times, Minggu (22/8/2021).