Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin (IDN Times/Rochmanudin)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Ulin Ni'am Yusron sebagai Komisaris Independen PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development. Menanggapi hal itu, pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengaku tak heran.

“Sebagai bentuk kompensasi dukungan dan kemenangan di Pilpres,” kata Ujang kepada IDN Times, Sabtu (24/10/2020).

1. Ulin tak memiliki latar belakang dunia pariwisata

Ulin Yusron dok. Instagram @ulinyusron

Pengangkatan Ulin tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-319/MBU/10/2020 tanggal 08 Oktober 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia.

“Sosok yang biasa. Namun punya andil dalam urus medsos untuk membantu kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Ujang.

2. Bukan saatnya Jokowi balas budi di periode kedua

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Ujang menilai, di periode kedua ini bukan saatnya Jokowi untuk membalas jasa tim suksesnya lagi. Seharusnya, Jokowi fokus memperbaiki sektor-sektor yang terimbas COVID-19.

“Harusnya seperti itu. Harusnya tanpa beban. Harusnya tak balas jasa. Namun faktanya timses-timsesnya diganjar komisaris,” ujar Ujang.

3. Ulin menggantikan Donni Aldian

Ulin Yusron dok. Instagram @ulinyusron

Ulin menggantikan Donni Aldian, yang sebelumnya menjadi Komisaris Independen ITDC. Melalui SK yang sama, pemegang saham juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Donni Aldian sebagai Komisaris Independen ITDC terhitung sejak 8 Oktober 2020.

Ulin Ni'am Yusron dikenal sebagai pegiat media sosial pendukung Jokowi. Sebelum dipercaya sebagai Komisaris Independen, Ulin Ni'am Yusron berkarier sebagai wartawan ekonomi. Ulin juga sempat menggeluti dunia private investigation dan menjadi konsultan beberapa media online (2009-2013).

Editorial Team