Pesepak bola Osvaldo Haay (ketiga kanan) mengoper bola ke arah rekannya dalam pertandingan uji ncoba internal pada latihan Timnas Senior Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Latihan tersebut dilakukan sebagai persiapan Timnas Indonesia menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai pada 17 Mei 2021 dan dua laga sisa lainnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Selain itu, masalah lain yang harus dibenahi oleh Erick Thohir menurut Djoko Pekik adalah gizi para atlet.
Pasalnya, faktor meredupnya karier atlet-atlet Indonesia di usia muda mereka karena faktor gizi.
Untuk itu, masalah gizi harus menjadi perhatian serius Erick Thohir ke depan.
“Kita pakai keluhan Sin Tae-yong bahwa banyak atlet kita yang tidak bisa ditingkatkan performanya, karena bawaan atlet kurang gizi, artinya perlu calon atlet usia muda yang tercukupi nutrisinya,” ungkapnya.
Ia pun menyarankan agar langkah melakukan transformasi sepak bola Indonesia berjalan lancar harus dimulai dari keseriusan PSSI melakukan pembinaan berstandar dunia, dan menyehatkan kembali kompetisi sepak bola Indonesia atau jauh dari pengaturan skor.
“Untuk transfornasi sepakbola, pembinaan sepakbola berorientasi prestasi dunia, semua berstandar dunia contoh paling simple ronaldo vo2 maximal diatas 70, jika atlet kita saat ini dibawah 60 ya tidak mungkin bisa mendunia dan kompetisi berkualitas dan bersih, tidak ada pengaturan skor dan lainnya,” ucap dia.