Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi handphone (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)
Ilustrasi handphone (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Aplikasi penyuntingan foto wajah FaceApp mendadak populer kembali, di tengah pandemik virus corona atau COVID-19, yang akan memasuki new normal atau #NormalBaru. Kini aplikasi tersebut kembali viral dengan oplas challenge. 

Banyak public figure yang mencoba menggunakan aplikasi ini. Salah satunya adalah mantan kepala badan ekonomi kreatif Triawan Munaf, yang swafoto bersama mantan Menteri Kelautan dan Prikanan Susi Pudjiastuti.

Terlihat keduanya mendadak berubah ketika menggunakan aplikasi FaceApp.

1. FaceApp telah diunduh 100 juta pengguna Android

Aplikasi FaceApp ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI). Hingga berita ini diturunkan, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 100 juta orang di Play Store untuk perangkat andorid.

Aplikasi ini bisa mengubah foto wajah sesuai keinginan dan terbilang rapi seperti tak disunting. Tantangan ini mengubah wajah asli menjadi lebih berbeda layaknya telah melakukan oplas alias operasi plastik.

Wajah pengguna akan berbeda, mulai bentuk mata hingga hidung, seperti mengalami operasi wajah.

2. Isu keamanan dan privasi dari aplikasi penyunting foto wajah

instagram.com/ariwibowo_official

Pada pertengahan 2019, Indonesia juga sempat diramaikan dengan aplikasi FaceApp dengan mengubah wajah penggunanya menjadi orang tua. Aplikasi ini mengubah wajah pejabat tinggi, bahkan artis-artis, namun isu keamanan privasi mendadak ramai diperbincangkan.

Senator Ameria Chuck Schumer sempat menugaskan FBI dan Komisi Perdagangan Federal, untuk menjalankan keamanan nasional, serta melakukan investigasi soal masalah privasi dari aplikasi FaceApp.

Anggota Komite Partai Demokrat di Amerika bahkan dilarang menggunakan aplikasi ini.

3. FaceApp sebut data yang masuk akan hilang dalam waktu dua hari

Faceapp

Menanggapi hal tersebut, pada 2019, pengembang FaceApp juga membuat pernyataan dengan membantah isu tersebut.

Melansir dari techcrunch.com, pihak FaceApp mengatakan data-data yang masuk ke server mereka akan hilang dalam waktu 48 jam.

Editorial Team