Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (dok.IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Ada 48.731 objek yang diduga cagar budaya, jauh lebih banyak dari jumlah Cagar Budaya Nasional yang hanya 228.
  • Fadli Zon menyoroti kendala administratif dalam penentuan status cagar budaya, dan berharap adanya sinergi dengan IAAI untuk meningkatkan SDM terkait.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyoroti rendahnya jumlah Cagar Budaya Nasional. Saat ini ada 228 cagar budaya, tetapi ada 48.731 objek yang diduga sebagai cagar budaya.

Menurutnya, secara kasat mata sejumlah objek sudah pantas menjadi Cagar Budaya Nasional. Namun, belum terlaksana karena terkendala hal yang sifatnya administratif.

"Mungkin ke depan, bersama IAAI, kita bisa merumuskan bagaimana kebutuhan SDM
yang terkait dengan tenaga ahli cagar budaya, baik itu di provinsi, kabupaten, kota,
bisa kita sinergikan, kita kolaborasikan. Karena saya kira pada setiap level itu memang
membutuhkan ahli-ahli arkeologi, yang memahami urusan cagar budaya di daerah
masing-masing," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).

1. Fadli Zon sebut kongres IAAI penting

(dok.IDN Times/istimewa)

Hal itu disampaikan Fadli Zon ketika memberikan sambutan dalam Kongres dan Seminar Nasional yang diselenggarakan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Fadli Zon menyatakan kegiatan tersebut sangat penting.

"Ini merupakan bagian yang sangat penting untuk mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi, misalnya temuan-temuan fosil manusia purba, lukisan prasejarah, dan bukti-bukti empiris yang lain. Kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memimpin dan mendefinisikan ulang narasi evolusi global sebagai peradaban tertua di dunia," ujarnya.

2. Fadli Zon sebut banyak yang tidak tahu Indonesia peradaban tua

(dok.IDN Times/istimewa)

Fadli Zon berharap hal itu bisa direalisasikan. Sebab, menurutnya banyak orang yang tidak tahu bahwa Indonesia adalah peradaban yang sangat tua.

"Ini yang saya kira ingin kita coba untuk reintroduce kembali, bagaimana ke depan kita membangun sebuah mindset baru. Bahwa Indonesia ini mega diversity, bukan lagi diversity. Ini bisa menjadi bagian, yang bisa membentuk satu character building di dalam upaya kita ke depan," kata dia.

3. Fadli Zon harapkan dukungan arkeolog

(dok.IDN Times/istimewa)

Dalam sambutannya, Fadli Zon juga berharap para arkeolog mendukung upaya Kementerian Kebudayaan merepatriasi warisan budaya yang ada di luar negeri, pendataan, dan memverifikasi serta menarasikan kembali seluruh koleksi Museum Nasional Indonesia

"Serta disamping menemukan situs-situs yang baru, juga mereaktifvasi atau meneliti kembali yang belum selesai," ucap dia.

Editorial Team

EditorAryodamar