Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Faisal Basri geram dengan praktik vaksinasi berbayar untuk individu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Kimia Farma Tbk. Vaksin Gotong Royong yang dipatok harga mencapai Rp817 ribu menurutnya telah kehilangan makna.
"Mengkorupsi istilah namanya gotong royong, kalau gotong royong itu yang mampu membantu yang susah, yang susah kontribusi kalau gak punya uang, tenaga misalnya," kata dia kepada IDN Times, Minggu (11/7/2021).
"Ini merusak kaidah bahasa Indonesia menggunakan istilah gotong royong untuk motif bisnis murni," ujarnya.