Jakarta, IDN Times - Ribuan prajurit TNI Angkatan Laut terlihat menyerbu Pulau Dabo Singkep, Kepulauan Riau sejak Jumat, 22 Oktober 2021 lalu. Hal itu, lantaran pulau tersebut sedang direbut oleh musuh. Puluhan kapal milik TNI AL pun sedang berada di sana untuk merebut kembali pulau itu.
Namun, ini bukan kejadian sesungguhnya, melainkan bagian dari skenario latihan perang besar tahunan TNI AL yang dinamakan Armada Jaya. Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Yudo Margono mengatakan, ada sekitar 4.300 prajurit yang dilibatkan dalam latihan besar ini. Semula, latihan ini digelar pada akhir Juni hingga Juli 2021 lalu.
Namun, latihan besar itu ditunda lantaran kasus COVID-19 tengah melonjak. TNI AL pun memilih untuk fokus membantu pemerintah menangani COVID-19 dengan mendistribusikan vaksin ke pulau-pulau terpencil.
"Jadi, ada sekitar 33 kapal perang, 46 unit kendaraan tempur tank amfibi dari Korps Marinir yang kami kerahkan dalam operasi pendaratan. Kami juga melibatkan 16 pesawat udara penerbal dalam latihan operasi pendaratan amfibi di Puslatpur Dabo Singkep tahun ini," ujar Yudo ketika menggelar Apel Gelar Pasukan Latopsfib di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara seperti dikutip dari akun Instagram TNI AL, Senin (25/10/2021).
Ia mengatakan, dalam latihan Armada Jaya TNI AL telah menggabungkan seluruh kekuatan alutsista baik yang dimiliki oleh Komando Armada I (Koarmada I), Koarmada II, Kolinlamil, Korps Marinir, Puspenerbal, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL.
"Latihan ini tentunya diharapkan nantinya kita selalu dapat menjaga profesionalisme kita sebagai kekuatan pertahanan negara di laut. Jadi, kita harus tetap konsentrasi dan mengerti apa yang harus kita kerjakan," kata dia lagi. Apa fokus dari latihan Armada Jaya XXXIX tahun ini?