Jakarta, IDN Times - Sersan satu (Sertu) Marctyan Bayu Pratama tewas dianiaya seniornya di TNI pada 2021. Saat itu, ia ditugaskan di Timika, Papua.
Namun, tiba-tiba keluarganya di Solo dikabari Bayu sudah meninggal dunia karena sakit. Ibu Sertu Bayu, Sri Rejeki (50 tahun) tak percaya begitu saja putranya dikabarkan meninggal karena sakit. Sebab, dua hari sebelum ia dikabari putranya meninggal dunia, Sri masih menyaksikan Sertu Bayu melakukan video call dengan istri dan anaknya.
"Anak saya mendapat tugas di Timika pada akhir Juni 2021. Namun, malah pulang dalam keadaan meninggal dunia pada 8 November 2021," kata Sri Rejeki ketika memberikan keterangan pers di Solo pada 1 Juni 2022.
Ia mengatakan jenazah putranya itu sudah dimakamkan di TPU Pracimaloyo, Sukoharjo. Sri sempat meminta kepada petugas kesatuan tempat anaknya bertugas agar diberi kesempatan melihat jenazah anaknya untuk kali terakhir. Tetapi, permintaan itu ditolak.
Setelah diminta berulang kali, Sri kemudian berhasil melihat kondisi putranya. Wajah putranya itu terlihat penuh luka. Hidungnya pun diduga patah.
"Saya meminta agar dilakukan autopsi ulang. Tetapi, petugas justru memberikan janji bakal berikan hasil autopsi," kata dia.
Namun, sayang, surat hasil autopsi yang dijanjikan tidak pernah kunjung diterima. Alhasil, Sri memilih mencari sendiri kebenaran mengenai penyebab kematian putranya itu. Sebab, menurutnya kematian putranya terlihat janggal.
"Tentu sebagai seorang ibu, saya cari informasi mengenai kematian anak saya ke mana-mana," ujarnya.
Lalu, informasi apa saja yang berhasil diperoleh Sri?