Ganjar: Kerendahan Hati Sutopo Terbentuk sejak Zaman Kuliah

Dikenal gigih sebarkan informasi

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut mengucapkan duka mendalam atas wafatnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo meninggal dunia di Rumah Sakit Kanker Modern St Stamford, Guangzhou, Tiongkok, Minggu pukul 02.20 waktu Guangzhou di usia 49 tahun.

1. Sutopo dikenal pekerja keras yang rendah hati

Ganjar: Kerendahan Hati Sutopo Terbentuk sejak Zaman KuliahIDN Times/Gregorius Aryo Damar

Ganjar mengatakan Sutopo merupakan sosok pekerja keras, dikenal pribadi yang cerdas namun tetap rendah hati. Menurutnya almarhum juga memiliki segudang prestasi akademik yang mampu mengantarkannya menyabet gelar doktoral di UGM.

"Seabrek prestasi tetap tidak membuatnya tinggi hati. Kerendahan hatinya sepertinya terbentuk sejak kuliah. Karena Mas Topo salah satu mahasiswa berprestasi dari Fakultas Geografi UGM. Berasal dari keluarga sederhana tidak membikin lemah semangat justru menjadi pemacu sampai menyandang gelar akademis tertinggi, doktor," terang Ganjar, Senin (7/7).

Baca Juga: [FOTO] Selamat Jalan Pak Sutopo, Pahlawan Kemanusiaan...

2. Meski didera sakit, Sutopo gigih menyebarkan informasi kebencanaan

Ganjar: Kerendahan Hati Sutopo Terbentuk sejak Zaman Kuliahinstagram.com/sutopopurwo

Ganjar menyebut bahwa almarhum juga sosok yang gigih sehingga tetap berupaya keras untuk menyebarkan informasi mengenai kebencanaan di tengah fisiknya yang terus didera penyakit kanker paru stadium IV B. Ini, katanya merupakan suri tauladan karena almarhum mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara 

"Selama berjuang melawan kanker, beliau sangat sabar dan ikhlas. Bahkan masih menyempatkan diri melayani masyarakat dengan memberi informasi tentang kebencanaan. Sebuah dedikasi yang luar biasa dari seorang abdi negara," kata politikus PDIP tersebut.

3. Sutopo menjadi pejuang kebencanaan

Ganjar: Kerendahan Hati Sutopo Terbentuk sejak Zaman KuliahInstagram.com/@sutopopurwo

Sebagai Ketua Umum Kagama, Ganjar mengatakan almarhum juga sama-sama menjadi pejuang kebencanaan. Terakhir kali ia dan almarhum sempat bersua di alun-alun Boyolali pada akhir Februari silam tatkala menghadiri acara Mata Najwa.

Kepada Ganjar, almarhum sempat melontarkan candaan tentang keluarganya walau tengah sakit. Anak almarhum merupakan mahasiswa di Universitas Diponegoro (Undip). Sedangkan istri almarhum merupakan adik kelas Ganjar saat berkuliah di Fakultas Hukum UGM.

"Beliau juga sempat nge-vlog bersama anaknya yang kuliah di Undip dengan sedikit ngeledek saya. Saya sebagai gubernur, sebagai sesama penggiat tentang kebencanaan, sebagai sahabat dan Ketua Umum Kagama, saya mendoakan Mas Topo khusnul khotimah. Selamat jalan fren," cetusnya.

Baca Juga: Mengenang Sutopo BNPB, Mengaku Penggemar Sepak Bola Hingga Sentil PSSI

Topik:

  • Paulus Risang
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya