Setelah Ditutup, Lokalisasi Sunan Kuning Akan Dijadikan Pusat Kuliner

Nama Sunan Kuning juga akan diganti

Semarang, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menyatakan rencana penutupan Resosialisasi Argorejo atau Lokalisasi Sunan Kuning sudah mencapai tahap akhir. Pasca pentutupan nanti, Pemkot berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai kampung kuliner. Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjamin tidak akan membongkar semua bangunan di kompleks tersebut. 

1. Semua bangunan di Sunan Kuning berstatus hak milik

Setelah Ditutup, Lokalisasi Sunan Kuning Akan Dijadikan Pusat KulinerIDN Times / Nofika Dian Nugroho

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan ada ratusan rumah prostitusi di lokasi tersebut yang memiliki sertifikat Hak Milik (HM). Bersama Dinas Sosial, pihaknya akan mengubah fungsi rumah tersebut menjadi lokasi wisata kuliner.  

"Sudah kita obrolkan sebelumnya, rumah-rumah yang biasanya dipakai sama mbak-mbak ya di sana itu tidak akan dibongkar. Karena status bangunannya kan HM. Sebagai alternatifnya, bangunan yang ada di Sunan Kuning akan kita manfaatkan jadi lokasi wisata kuliner," katanya kepada IDN Times, Senin (17/6).

2. Sunan Kuning akan berganti nama untuk hilangkan citra negatif

Setelah Ditutup, Lokalisasi Sunan Kuning Akan Dijadikan Pusat KulinerDhana Kencana

Baca Juga: Pemkot Semarang Tutup Lokalisasi Sunan Kuning 16 Agustus

Fajar menambahkan perubahan fungsi bangunan akan diterapkan setelah acara syukuran penutupan Sunan Kuning pada 16 Agustus nanti. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, kata Fajar, dijadwalkan memberikan testimoni sekaligus meresmikan penutupan Sunan Kuning di Gedung Aula Resosialisasi Argorejo.

Lebih lanjut, Fajar mengatakan kawasan Sunan Kuning nantinya juga akan berganti nama. Pihaknya tidak menginginkan lokasi wisata kuliner di sana diberi nama serupa. Lantaran nama Sunan Kuning selama ini kadung melekat sebagai pusat prostitusi terbesar di Jawa Tengah. Bahkan, ia menganggap Sunan Kuning sudah kadung tersohor seantero Asia Tenggara.

"Kita jelas gak mau dong kalau pake nama Sunan Kuning karena terlanjur image-nya negatif. Nanti pikiran orang lho mosok lokasi kuliner namanya Sunan Kuning. Kita gak mau ambil resiko. Lebih baik ganti nama. Nah, apa nama yang tepat untuk tempat kulinernya, sekarang sedang kita pikirkan, termasuk minta pendapat siapa tahu ada usulan dari teman-teman wartawan," ujar dia. 

3. Sosialisasi secara bertahap untuk para penghuni

Setelah Ditutup, Lokalisasi Sunan Kuning Akan Dijadikan Pusat KulinerDok. IDN Times/Istimewa

Untuk mematangkan tahap demi tahap penutupan Sunan Kuning, Fajar mengatakan pihaknya bakal mengumpulkan semua mucikari dan PSK setempat. Jumlah PSK  saat ini tercatat 479 orang, sedangkan mucikari sekitar 200 orang.

"Besok Selasa pagi kita kumpulkan para mucikari dan semua mbak-mbaknya. Biar mereka kita kasih penyuluhan terkait penutupan lokalisasi Sunan Kuning," tuturnya.

Pihaknya menambahkan Sunan Kuning akan ditutup bertahap. Penutupan dimulai 5 Juli nanti. Pemkot Semarang melalui Dinas Sosial akan untuk memberikan modal usaha Rp5 juta per orang. Pada pertengahan Juli giliran dilakukan pengosongan rumah. Pihak Sapol PP akan meminimalisir gesekan yang kemungkinan terjadi saat pengosongan rumah dilakukan.

 

Baca Juga: Kemensos Akan Tutup 14 Lokalisasi Tahun Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya