Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Ramai-ramai Serbu Jalur Darat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Harga tiket yang melambung tinggi sejak Januari 2019 mengakibatkan jumlah penumpang pesawat di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, turun drastis. Penurunan jumlah penumpang juga disebabkan sudah terhubungnya Tol Trans Jawa dari Jakarta ke Probolinggo di Jawa Timur.
Baca Juga: Akhirnya Harga Tiket Pesawat Turun, Ini Rinciannya
1. Jumlah penumpang pesawat selama empat bulan turun 19-22 persen
General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, mengatakan dampak kenaikan harga tiket pesawat tak bisa dipungkiri sangat mempengaruhi okupansi setiap maskapai penerbangan.
"Sejak kuartal pertama awal Januari sampai April saja, penumpang pesawat yang berangkat maupun tiba dari bandara kami mengalami penurunan sekitar 19 persen sampai 22 persen," kata Hardi kepada IDN Times, Selasa (28/5).
2. Calon penumpang beralih naik angkutan darat
Editor’s picks
Hardi menyampaikan banyak calon penumpang yang membatalkan penerbangan karena syok mengetahui harga tiket yang mahal. Calon penumpang kemudian beralih naik moda transportasi darat dengan harga yang terjangkau.
"Harga tiket yang mahal jelas sangat pengaruh. Kemarin sempat turun, tapi sekarang penumpang mulai normal. Tapi untuk lebaran ini saya prediksi penumpang pesawat agak menurun di bawah 10 persen dibanding Lebaran tahun lalu," ujarnya.
3. Jalur udara tak lagi jadi favorit pemudik
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Satriyo Hidayat, mengatakan saat ini jalur udara tak lagi menjadi favorit pemudik. Selain harga tiketnya terlalu mahal, harga avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang saat ini juga terus bergejolak.
"Begini, misalnya empat orang naik pesawat dengan empat orang naik mobil itu jelas lebih murah yang empat orang naik mobil kan? Itu estimasi itung-itungannya. Lagian kan sekarang pengguna angkutan pesawat harus pesen jauh hari kalau ingin menempuh jalur udara," katanya.
Satriyo menilai tingginya harga tiket mengganggu orang-orang yang biasanya naik pesawat dengan mudah. Sebab, saat harga tiket mahal jumlah penerbangan justru berkurang.
"Mudah-mudahan kebijakan harga batas atas bawah dari Kemenhub bisa menormalkan kondisinya saat ini," ujar Satriyo.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Mudik Naik Kapal Diprediksi Meningkat 12 persen