Seorang bayi dan ibunya menunggu giliran imunisasi di Posyandu Rampai. (IDN Times/Dini Suciatingrum)
Memiliki jumlah unit yang banyak, ditunjang dengan kader kesehatan yang terampil serta sarana dan prasarana yang baik, Budi melihat Posyandu memiliki potensi yang sangat besar untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
Meski demikian, penggaungan kembali serta rebranding Posyandu menjadi tantangan tersendiri terutama pada masa COVID-19. Tidak bisa dipungkiri, operasional Posyandu sedikit terganggu saat pandemik. Dilaporkan, jumlah kunjungan sasaran ke Posyandu menurun seiring dengan tingginya penularan dan penyebaran COVID-19.
“Posyandu kita pada masa pandemik jauh lebih menurun, data yang kami terima penurunannya sampai 70 persen lebih. Posyandu tidak bisa melakukan aktivitas karena pandemik COVID-19,” kata Budi
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan pun berupaya keras untuk meningkatkan jumlah sasaran yang mengunjungi Posyandu. Di antaranya dengan menghadirkan berbagai program kesehatan yang menarik, update dan kekinian yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat sebagai investasi kesehatan masa depan.