Jakarta, IDN Times - Di tengah derasnya arus budaya populer dan nostalgia instan, seorang anak muda Indonesia di Amerika memilih jalan yang berbeda: menggali luka sejarah bangsanya sendiri. Nicholas Ricky Manuel Tjen merekam ingatan kelam Mei 1998 dalam film pendek berjudul Glodok 98, karya tugas akhirnya di California State University, Northridge (CSUN). Film itu bukan sekadar proyek akademik, tapi cara dia memahami sejarah yang membentuk keluarganya, dan lebih luas lagi, identitas bangsanya.
“Padahal aku pas bikin naskahnya itu kayak dari dulu pengen bikin kisah 98, karena orang tuaku went through kejadian itu sendiri. Terus koko aku juga ngalamin segala macam, dan banyak orang Indonesia yang di Amerika pun ke sini gara-gara kerusuhan itu,” tutur Niko saat wawancara daring dengan IDN Times.
