Jakarta, IDN Times - Organisasi Forest Watch Indonesia (FWI) menepis pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang mengklaim telah menekan laju deforestasi, kebakaran hutan dan lahan. Deforestasi di Indonesia disebut justru meningkat dari yang sebelumnya 1,1 juta hektare per tahun pada periode 2009-2013, menjadi 1,47 juta hektare per tahun pada periode 2013-2017.
"Walaupun ada klaim penurunan laju deforestasi dari pemerintah dalam dua tahun terakhir, angka itu menjadi tidak berarti karena adanya pergeseran area-area yang terdeforestasi dari wilayah barat ke wilayah timur," ujar Direktur Eksekutif FWI, Mufti Barri, dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/10/2021).
Menurutnya, keberhasilan untuk menurunkan pembabatan hutan menjadi tidak relevan bila aksi tersebut tetap terjadi secara besar-besaran di beberapa lokasi. "Sementara di tempat lain, deforestasi menurun bukan karena upaya yang dilakukan pemerintah, melainkan karena sumber daya hutannya yang sudah habis," tuturnya.
Klaim aksi pembabatan hutan telah menurun drastis di Indonesia disampaikan Jokowi ketika diwawancarai stasiun televisi BBC yang tayang di YouTube pada 29 Oktober 2021. Dalam wawancara tersebut, Jokowi mengklaim deforestasi di Indonesia sudah berhasil ditekan ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir.
"Indonesia juga merehabilitasi tiga juta hektare lahan hutan kritis selama 10 tahun, pada periode 2010-2020," kata Jokowi dalam wawancara itu.
Apa program upaya penanggulangan krisis iklim yang bakal ditawarkan Jokowi dalam pertemuan pemimpin dunia di forum COP26?