Jakarta, IDN Times - Masih teringat di dalam benak Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif, ketika Presiden ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, ikut menghadiri peresmian gedung baru komisi antirasuah pada 29 Desember 2015 lalu. Gara-gara menghadiri acara itu, Habibie bisa ikut bersilaturahmi dengan bertemu dua Presiden lainnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko "Jokowi" Widodo. Ada pula Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz.
Lima pimpinan KPK, termasuk Syarif terlihat sempat mengajak tur para pemimpin negara itu ke gedung yang memiliki ketinggian 16 lantai tersebut. Menurut data dari KPK, gedung baru itu dibangun di atas lahan seluas 8.663 meter persegi dan menelan biaya APBN Rp315 miliar.
Gagasan agar KPK memiliki gedung baru sudah disampaikan sejak 2008 lalu. Akhirnya, ide tersebut terealisasi tujuh tahun kemudian. Bahkan, publik ikut berkontribusi dengan melakukan gerakan saweran koin untuk mendukung pembangunan gedung tersebut.
Lalu, apa memori yang masih diingat oleh Syarif ketika ikut mengantar almarhum BJ Habibie meninjau gedung baru KPK?
"Saya sangat terkesan ketika bertemu Pak Habibie saat meresmikan gedung Merah Putih. Salah satu momen yang saya ingat saat Beliau mengunjungi ruang pemeriksaan yang dilengkapi fasilitas voice to text," tutur Syarif melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Rabu malam (11/9).
Ia mengatakan Habibie sempat bertanya mengenai akurasi dari program tersebut. Apakah sudah bisa langsung berfungsi untuk mencatat dari suara ke tulisan dalam Bahasa Indonesia.
"Saya jawab ketika itu, piranti lunaknya harus disempurnakan karena belum akurat seperti Bahasa Inggris," tutur dia.
Habibie, Syarif melanjutkan, betul-betul paham teknologi terkini. Ia tahu persis bahwa piranti lunak itu belum sempurna.
"Indonesia kehilangan ilmuwan-pemimpin-teknokrat dan teladan bangsa," kata pria yang sempat jadi pengajar di Universitas Hasanuddin.
Kalian penasaran bagaimana foto-foto ketika almarhum meninjau gedung baru KPK? Berikut dokumentasinya.