Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times/Istimewa
Dok. IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times – Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden sedang gencar menggaet pemilih muda atau biasa disebut millennials. 

Jika Wakil Direktorat Pemenangan Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko “Jokowi” Widodo-Ma’ruf Amin, Nurul Arifin mengungkap cara raih suara millennial dengan bermain di media sosial, Cawapres Sandiaga Uno menyatakan memiliki cara tersendiri untuk gaet millennials.

Bagaimana cara Sandi gaet suara millennials?

1. Sandi berkomitmen memfasilitasi startup millennials

Dok. IDN Times/Istimewa

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi startup millennials, yaitu melakukan kerja sama dengan inkubator dunia usaha. Menurut Sandi, hal itu sesuai dengan visi misi Prabowo-Sandi, membuka lapangan kerja untuk anak negeri.

“Saya lihat semangat dari startup, sekitar 80 persen yang hadir di talkshow ingin mengupas kiat bagaimana mengembangkan inovasi. Prabowo-Sandi komitmen kerja sama dengan inkubator dunia usaha dan perguruan tinggi dalam satu konsep inovasi sosial membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandiaga saat menjadi pembicara talkshow  penutupan Indonesia CSR Exhibition dengan tema “Startup Bisnis untuk Kaum Millennial,” Sabtu (27/10).

2. Sandi ingin startup lebih proaktif

Dok. IDN Times/Istimewa

Sandi mengatakan, startup harus lebih proaktif, berani mengambil risiko (risk taking), dan meningkatkan usahanya sehingga membuka lapangan kerja.

3. Sandi menyarankan millennials untuk berkolaborasi tidak hanya dengan pemerintah

(Pixabay/sasint)

Dalam kondisi ekonomi melemah seperti yang saat ini terjadi, Sandi menyarankan millennials berkolaborasi tidak hanya dengan pemerintah, namun juga menggandeng dunia wirausaha, masyarakat, perguruan tinggi, dan akademisi.

Sandi menambahkan, calon wirausaha juga akan mendapat pelatihan pendampingan, dan meningkatkan skala usaha omzet para startup.

Pemilu dan suara millennials

IDN Times/Irfan Fathurohman

Suara generasi muda ini memang tak bisa dipandang sebelah mata, khususnya di pemilihan umum serentak 2019. 

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyebut, Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, dimana 90 juta generasi millennial akan menjadi aset pembangunan.

Tingginya jumlah pemilih muda tersebut membuat kedua kubu berlomba-lomba menyajikan janji kampanye untuk menarik suara mereka. 

Bagaimana menurut kalian guys? 

Editorial Team