Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Presiden, Ganjar Pranowo usai diundang Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin (30/10/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Calon Presiden, Ganjar Pranowo usai diundang Presiden Jokowi di Istana Negara pada Senin (30/10/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan akan membawa program di Baznas Jawa Tengah (Jateng) ke tingkat nasional. Ganjar menjelaskan sejumlah program Baznas Jateng banyak memiliki manfaat ketika dirinya masih menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar mengatakan, penyaluran zakat, infak, sedekah melalui Baznas Jateng itu digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru keagamaan hingga guru ngaji.

"Itulah yang kemudian kita jadikan program-program. Ternyata juga kalau kita lihat metode caranya tidak terlalu sulit. Kalau itu kita gerakkan, maka potensi ini akan menjadi sangat tinggi," ujar Ganjar dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).

1. Ada Rp247,6 miliar untuk insentif guru ngaji dan madrasah

Ganjar Pakai Baju Putih di Debat Perdana Capres-Cawapres pada Selasa (12/12/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ganjar menerangkan, ada alokasi Rp247,6 miliar untuk insentif 206.302 guru ngaji dan madrasah diniyah di Jawa Tengah pada 2022.

Menurutnya, setiap guru ngaji mendapat insentif sebesar Rp1,2 juta per tahun dari hasil pengelolaan dana infak, zakat, sedekah di Baznas Jateng.

2. Penerima manfaat terus bertambah

Ganjar Pranowo berkampanye di Palu, Sulawesi Tengah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ganjar menerangkan, penerima manfaat Baznas Jateng untuk guru ngaji dan madrasah setiap tahunnya terus bertambah.

Saat Baznas Jateng memulai program itu pada awal 2019, terdapat 171.131 penerima manfaat. Pada 2020, jumlahnya bertambah menjadi 204.125 penerima manfaat. Lalu, 205.655 orang pada 2021.

3. Gaji pegawai Pemprov Jateng dipotong untuk dihimpun ke Baznas

Ganjar Pranowo kampanye di Kendari, Sulawesi Tenggara (IDN Times/ilman Nafi'an)

Ganjar menerangkan, sumbangan melalui gaji yang dipotong langsung dari pegawai Pemprov Jateng kemudian dihimpun di Baznas Jateng. Hasilnya, disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.

"Sebenarnya praktik-praktik baik ini tinggal kita angkat ke nasional. Apakah sekolah untuk orang miskin, model pengelolaan Baznas dengan model payroll terus kemudian perhatian pada guru agama, guru ngaji menurut saya ini cara yang bisa kita naikkan ke nasional," imbuhnya.

Editorial Team