Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat merespons positif pertemuan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, dengan Ganjar Pranowo di tengah-tengah ibadah haji di Arab Saudi. Pertemuan itu terjadi pada 26 Juni 2023 lalu. Anies dan Ganjar disebut bertemu secara tidak sengaja.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, menilai pertemuan kedua bakal capres itu seolah menjadi penanda bahwa pemilu 2024 akan berlangsung sejuk. Tidak ada penjegalan capres dan pembegalan partai politik.
Selama ini, Anies kerap disebut-sebut bakal dijegal langkahnya agar gagal didaftarkan sebagai bakal capres ke Kantor Pemilihan Umum (KPU).
Di sisi lain, Kepala Staf Presiden (KSP) mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung untuk menyatakan bahwa kepengurusan Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatera Utara lah yang sah. KLB itu menunjuk Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat.
"Tentu ini bisa membawa hawa kesejukan bagi kita semua menuju kontestasi Pilpres 2024," ungkap Herzaky, dalam keterangan tertulis pada Kamis (29/6/2023).
Ia menambahkan, pertemuan kedua sosok itu juga menjadi tanda bahwa perbedaan sikap politik tidak harus menyebabkan tali komunikasi dan silaturahmi terputus. Semangat itu, kata Herzaky, juga diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).