Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai tayangan azan magrib yang menampilkan Ganjar bukan sebagai politik identitas.
"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo, saya sendiri belum melihat ya, sehingga sebelum nanya lebih lanjut ya nanti saya lihat dulu," kata dia kepada awak media di Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Hasto menjelaskan, politik identitas merupakan manuver politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa dan miskin gagasan.
Dia lantas memberikan contoh politik identitas sebagaimana yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, di mana Anies tak melanjutkan program positif Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Djarot Saiful Hidayat.
"Kita tahu di DKI pada saat pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu, apa yang jadi program Pak Jokowi, program Pak Ahok, program Pak Djarot contohnya untuk membersihkan kampung dengan pasukan oranye, dengan pasukan hijau, itu kan tidak dilakukan," tutur dia.