Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam The 4th Meeting 2023 United Nations Group of Experts Geographical Name (UNGEGN) di New York, Amerika Serikat, pada 2 Mei 2023, waktu setempat. (jabarprov.go.id)
Menjadi pusat perhatian dalam setiap kegiatan mengisyaratkan Ridwan Kamil adalah sosok yang berkarisma. Jadi idola para remaja, Kang Emil selalu menjadi sorotan lewat penampilannya.
Dengan gaya komunikasi yang membuatnya terlihat berkarisma, Gubernur Jawa Barat yakni Ridwan Kamil menjadi salah satu pembicara dalam The 4th Meeting 2023 United Nations Group of Experts Geographical Name (UNGEGN) di New York, Amerika Serikat, pada Mei 2023 waktu setempat.
Dilansir Jabarprov, Ridwan Kamil berbicara pada sesi tiga dengan tema “Strengthening Relationship, Links and Connections in Geographical Names Standardization and Sustainable Development and Pandemic Recovery".
Ridwan Kamil mewakili Divisi Asia Tenggara berbicara tentang penggunaan toponimi sebagai alat bantu dalam mempercepat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Di hadapan forum internasional, Ridwan Kamil mempresentasikan paparan berjudul "Toponym Usage in Response to the Earthquake Disaster in Cianjur Regency". Toponimi sendiri merujuk pada ilmu bahasa yang membahas tentang asal usul penamaan tempat, wilayah, atau bagian lain dari rupa bumi.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemerintah provinsi berperan penting dalam penamaan rupa bumi menggunakan toponimi.
"Tahun lalu provinsi kami dianugerahi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai provinsi terprogresif dalam menciptakan big data toponimi dengan pedoman internasional, yang menargetkan 5 juta data digital," ujar Ridwan Kamil.
Proyek toponimi telah membantu Pemda Provinsi Jabar dalam melestarikan banyak tradisi oral dalam mengembalikan kearifan lokal, cerita rakyat, serta sejarah. Paparan Ridwan Kamil mendapat apresiasi dari fasilitator UNGEGN. Menurut UNGEGN, penggunaan toponimi yang terintegrasi dalam aplikasi Sistem Informasi RupaBumi (SINAR) merupakan contoh yang baik dalam penggunaan data RupaBumi.
Apresiasi juga datang dari Ketua forum UNGEN. Menurutnya, penggunaan toponimi merupakan langkah penting di tengah kesulitan para pengambil kebijakan dalam menangani bencana.