Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-01 at 10.01.20.jpeg
Ilustrasi KRL Jabodetabek. (Dok. KAI Commuter)

Intinya sih...

  • Roemah Koffie tidak terlibat dalam insiden tumbler

  • Perusahaan tidak memiliki keterlibatan dalam insiden tersebut

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Insiden tumbler milik penumpang KRL yang tertinggal di Stasiun Rangkasbitung berbuntut panjang. Kasus ini bahkan menyeret nama perusahaan tempat Alvin bekerja yakni Roemah Koeffie. Alvin adalah suami dari penumpang KRL bernama Anita, yang kini turut menjadi sorotan publik.

Pasalnya, akun media sosial Instagram @Roemah Koffie dibanjiri komentar warganet. Menanggapi insiden tersebut, manajemen Roemah Koffie melakukan kunjungan resmi ke kantor PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI).

"Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka membangun dialog positif menanggapi percakapan publik yang sedang berkembang di media sosial beberapa waktu terakhir," kata General Manager Roemah Koffie, Kun Witarso, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).

1. Tidak berkaitan dengan lingkup Roemah Koffie

Instagram @roemahkoffie

Kun menegaskan, peristiwa tersebut terjadi di lingkup individu dan tidak berkaitan dengan lingkup operasional Roemah Koffie.

"Namun demikian, nama Roemah Koffie terseret dalam percakapan publik karena pihak yang bersangkutan memiliki hubungan keluarga dengan salah satu anggota tim Roemah Koffie," tulisnya.

2. Perusahaan tidak terlibat

Potret rangkaian KRL buatan perusahaan China CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. (Dok. KAI Commuter)

Kun menekankan, perusahaan tidak memiliki keterlibatan dalam insiden tersebut serta menghormati sepenuhnya kewenangan internal PT KCI atas seluruh keputusan dan proses yang berkaitan dengan karyawan PT KCI.

"Termasuk di dalamnya klarifikasi resmi bahwa petugas yang terkait tetap berstatus sebagai karyawan dan sedang menjalani proses internal sesuai prosedur yang berlaku," kata dia.

3. Perusahaan saat ini fokus pembenahan terutama penguatan nilai empati

ilustrasi KRL (IDN Times/Herka Yanis)

Di sisi lain, Roemah Koffie memastikan, fokus perusahaan saat ini adalah melakukan pembenahan di sisi internal, terutama penguatan nilai empati, rasa hormat, serta etika bersikap di ruang publik bagi seluruh anggota tim agar setiap tindakan individu dapat selalu mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung perusahaan.

"Kami datang dengan niat bersilaturahmi dan menjernihkan berbagai kabar yang simpang siur, bukan untuk mencari siapa yang benar atau salah. Bagi kami, yang terpenting adalah menjaga hubungan baik dengan PT KCI dan memastikan langkah kami ke depan selaras dengan kebenaran, kebaikan, serta rasa hormat kepada semua pihak," ujar dia.

4. Viral Tumbler penumpang KRL hilang

Tangkapan layar curhatan @anita tentang Tumbler hilang/X@anitadew

Sebuah utas di platform Threads yang berisi curhatan penumpang KRL tentang kehilangan sebuah tumbler mendadak viral di media sosial. Dalam unggahannya, penumpang tersebut menceritakan bahwa tumbler miliknya hilang saat berada di dalam KRL, dan salah satu petugas keamanan (security) diduga ikut bertanggung jawab.

Utas ini menjadi ramai dibahas karena sikap penumpang yang menolak menerima ganti rugi dari pihak security yang berujung pada pemecatan petugas keamanan tersebut. Awalnya, penumpang tersebut membuat utas yang ditujukan pada KAI di media sosial.

"Tumbler Tuku-ku gone atas ketidaktanggungjawaban petugas PT KAI @commuterline Jadi ceritanya gini. Disclaimer aku minta maaf juga sebelumnya karena faktor lupa jadi ketinggalan coolerbag-ku di bagasi kereta," tulisnya dikutip akun @anitadewi, Kamis (27/11/2025).

Editorial Team