Kenapa Ananda Sukarlan dan sebagian tamu lainnya memutuskan walk out, lalu masuk lagi ke ruangan setelah Anies selesai pidato? Dikutip dari Kompas.com, Ananda beranggapan bahwa Anies menganut nilai-nilai dan integritas yang bertentangan dengan Kanisius.
Jika ditarik ke belakang, perjalanan Anies menuju kursi tertinggi di DKI Jakarta itu penuh dengan konflik yang berbau SARA. Apalagi, Anies dan Sandiaga Uno harus berhadapan dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua, saat Ahok sedang diterpa isu penistaan agama.
Setelah menerima penghargaan, Ananda menyampaikan keluh kesahnya itu dalam pidato singkatnya. Termasuk kekecewaannya pada panitia yang mengundang Anies Baswedan, terlepas dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, pernyataan kekecewaan itu disampaikan ketika Anies Baswedan sudah tidak ada di tempat.
Turun dari panggung, Ananda mendapat tepukan tangan meriah dari para hadirin, termasuk Kepala SMA Kanisius Kolese. Meski ia mengaku tidak mengaitkan kekecewaan ini pada dunia politik, rasanya sulit bagi netizen untuk tidak berpikir ke arah sana. Sebagai imbasnya, situs Traveloka ramai-ramai diserang isu boikot hanya karena Derianto Kusuma masuk dalam lima alumnus penerima penghargaan.