Jakarta, IDN Times - Hanya gara-gara menggelar diskusi dengan topik mengenai Papua pada Kamis (10/10), lembaga pers mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) terancam dibubarkan oleh direktorat kemahasiswaan di kampus mereka. Menurut pihak rektorat, PENS menggelar diskusi dengan topik Papua tanpa izin. Diskusi dengan tema "Framing Media & Hoaks: Papua dalam Perspektif Media Arus Utama" pun tak jadi digelar di dalam kampus.
Panitia memutuskan membawanya untuk digelar di luar kampus. Hal itu dilakukan secara mendadak usai diskusi dengan topik Papua di dalam kampus dibubarkan. Lalu, bagaimana sesungguhnya kejadian pada Kamis kemarin?