ilustrasi kelapa sawit (IDN Times/Sunariyah)
Sebagai hasil dari IPOS Forum 2023, Gapki Sumut menyampaikan tujuh rekomendasi yang berasal dari gagasan dan pandangan 20 narasumber dalam tujuh sesi diskusi yang berbeda.
Pertama, dalam konteks Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), pemerintah (Kementerian Pertanian dan BPDPKS) harus meningkatkan dukungan finansial dan teknis untuk program PSR serta memberikan solusi konkret terhadap kendala-kendala yang dihadapi petani kelapa sawit.
Ini termasuk masalah legalitas lahan dan masalah administratif lainnya. Selain itu, para pemangku kepentingan, seperti GAPKI dan perusahaan kelapa sawit lainnya, harus mendukung program PSR dengan memberikan akses lebih luas ke benih unggul dan teknologi peremajaan kepada petani.
Kedua, dalam hal pengujian rendemen TBS pekebun, Kementerian Pertanian sebagai regulator perlu memastikan kejelasan dan transparansi dalam peraturan pengujian rendemen TBS. Perusahaan kelapa sawit dan Gapki dapat berkontribusi dengan menyusun pedoman dan praktik terbaik untuk mendukung proses ini.
Ketiga, terkait masalah pabrik kelapa sawit berondolan dan tanpa kebun, perlu adanya upaya untuk mengatasi kekhawatiran pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara. Langkah-langkah yang diusulkan melibatkan pengawasan ketat melalui sistem OSS, pembenahan rantai pasok, pendidikan dan pelatihan, kolaborasi antar-pihak terkait, serta pengembangan strategi pengelolaan risiko.