Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ombak di pesisir pantai Ampenan Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi ombak di pesisir pantai Ampenan Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Gelombang laut meningkat hingga 2,5 meter. Pola angin menyebabkan peningkatan gelombang di beberapa wilayah, mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.

  • Gelombang di beberapa titik laut capai 4 meter. Beberapa wilayah mengalami gelombang laut hingga 4 meter, termasuk Samudra Hindia barat Aceh dan Kep. Mentawai.

  • Gelombang bisa capai 6 meter, BMKG imbau masyarakat waspada. BMKG memprediksi gelombang tinggi hingga 6 meter di beberapa wilayah dan mengimbau masyarakat pesisir agar waspada.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi air laut, yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 5 hingga 8 Agustus 2025. 

BMKG menyampaikan, Bibit Siklon Tropis 90S (9.38°LS 94.3°BT) 1005 hPa di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.

Diketahui, pola angin wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga selatan dengan kecepatan angin berkisar antara 4 hingga 20 knot. Sementara, pola angin wilayah Indonesia selatan bergerak dari arah tenggara hingga barat daya, dengan kecepatan angin di rentang 6 hingga 30 knot. 

Selain itu, terdapat tiga wilayah dengan kecepatan angin tertinggi, yaitu Lampung hingga Samudra Hindia Selatan, Banten dan Laur Arafuru, serta Samudra Hindia Barat.


1. Gelombang laut meningkat hingga 2,5 meter

Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menghimbau warga sekitar pesisir pantai Utara Pekalongan untuk waspada dengan adanya gelombang laut setinggi sekitar 1-3 meter dan dapat menyebabkan banjir rob. (Antara/Harviyan Perdana Putra)

Pola angin yang terjadi menyebabkan peningkatan gelombang di beberapa wilayah yang dapat mencapai 1,25 hingga 2,5 meter. Beberapa wilayah tersebut adalah Selat Karimata bagian selatan, Laut Bali, Laut Flores, Selat Makassar bagian tengah, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua, Laut Arafuru bagian barat, Laut Arafuru bagian timur dan Laut Sumbawa.

Juga Laut Banda, Selat Makassar bagian selatan, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Laut Maluku, Laut Arafuru bagian tengah, dan Laut Arafuru bagian utara.

2. Gelombang di beberapa titik laut capai 4 meter

gambar gelombang tinggi yang menerjang wilayah pesisir (unsplaah.com/Ray Harrington)

Di beberapa titik, gelombang laut dapat mencapai 4 meter. Wilayah ini mencakup Laut Arafuru bagian tengah, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai dan Samudra Hindia selatan NTT.

Juga Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kep. Nias, Samudra Hindia barat Bengkulu dan Samudra Hindia selatan NTB.

3. Gelombang bisa capai 6 meter, BMKG imbau masyarakat waspada hingga 8 Agustus

gambar gelombang tinggi (unsplash.com/Matt Paul Catalano)

BMKG memprediksi adanya gelombang tinggi, berkisar 4 hingga 6 meter di wilayah Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, dan Samudra Hindia selatan Bali.

Kemudian Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur.

Diketahui, BMKG mengimbau masyarakat pesisir agar waspada karena potensi gelombang tinggi yang terjadi berisiko terhadap keselamatan, khususnya bagi masyarakat yang beraktivitas menggunakan perahu nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Ferry, dan Kapal Kargo atau Kapal Pesiar. 

Editorial Team