Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berpidato di acara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2029, diperpanjang ke tahun 2025, Junat (5/7/2024) (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berpidato di acara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2029, diperpanjang ke tahun 2025, Junat (5/7/2024) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri geram usai Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski demikian, Megawati sempat menantang Hasto apakah berani datang dalam pemeriksaan KPK.

"Saya bilang sama 'Hasto, lu berani datang gak, To?' Masa kalah sama aku, aku saja sudah sampai tiga kali (diperiksa polisi)," ujar Megawati di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

Megawati kemudian menanyakan kepada Hasto siapa penyidik KPK yang memeriksanya. Hasto menyampaikan penyidiknya adalah AKBP Rossa Purba.

"Ibu bilang yang manggil Hasto namanya Kompol Rossa (red. AKBP Rossa). Tulis tuh (wartawan), alay berani nulis tuh gue angkat tangan sama wartawan, enak saja, memang siapa dia (AKBP Rossa)?" ucap Megawati.

1. Megawati tantang AKBP Rossa

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (IDN Times/Fauzan)

Dalam kesempatan itu, Megawati juga menantang KPK agar dirinya ikut diperiksa. Megawati menegaskan, apabila sampai dipanggil KPK, semua ahli hukum akan bersamanya.

"Nanti pasti kalau sudah kedengaran ini beritanya, sudah bla, bla, terus pasti gimana cara manggil Bu Mega, ya, gue panggilin seluruh ahli hukum, mau ikut saya? Enak saja yang korupsi didiemin terus," kata dia.

Megawati kemudian menyoroti staf Hasto, Kusnadi yang juga diperiksa KPK. Bahkan, handphone hingga ATM milik Kusnadi disita KPK.

"Kusnadi itu sopo? Pangkate opo? Jangan ketawa, berani gak kamu nulis (wartawan)? Saya tantang kamu wartawan pasti gak berani nulis, apalagi redaksinya," ucap dia.

Lebih lanjut, Megawati juga menantang Kompol Rossa untuk memanggilnya ke KPK. Megawati menegaskan berani menghadapi KPK.

Sebab, kata dia, KPK berdiri di era pemerintahannya sebagai Presiden RI.

"Saya berani. Kalau umpamanya suruh datang, sini Rossa suruh datang hadapi aku," ujar Megawati.

2. Respons KPK

Ketua KPK, Nawawi Pomolango usai pelantikan pada Senin (27/11/2023). (IDN Times/Amir Faisol).

Ketua KPK, Nawawi Pomolango, merespons singkat terkait tantangan Megawati. Nawawi mengaku hanya meminta penyidik KPK untuk terus bekerja meski ada berbagai tantangan.

"Saya cuma minta penyidik saya terus bekerja, bekerja saja terus," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/7/2024).

Nawawi enggan menjawab terkait tantangan Megawati. "Saya tidak akan jawab persoalan itu," ucap dia.

3. Megawati pernah usulkan ke Jokowi KPK dibubarkan

Presiden Jokowi bertemu dengan Megawati di Istana Negara, Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Megawati mengaku pernah mengusulkan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk membubarkan KPK. Menurutnya, kinerja KPK saat ini tidak efektif memberantas korupsi.

"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'Sudah deh, bubarin aja KPK itu, Pak', jadi menurut saya nggak efektif. Ibu nih kalau ngomong ces pleng," ujar Megawati dalam Acara BPIP di Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

Dalam kesempatan itu, Megawati meminta KPK turun langsung ke masyarakat melihat berbagai praktik korupsi. Megawati mempertanyakan pekerjaan penegak hukum di Indonesia.

"Hayo kalian pergilah ke bawah, lihat noh rakyat yang masih miskin, ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah kita buat, itu persoalannya," ucap dia.

Editorial Team