Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyinggung kubu petahana Joko "Jokowi" Widodo yang belum mengumumkan calon pendampingnya karena menunggu kubu Prabowo mengumumkan lebih dulu.

Menanggapi hal itu, Riza mengatakan seharusnya kubu petahanalah yang mengumumkan cawapres terlebih dahulu, bukannya penantang. Menurutnya, dari kubu petahana seharusnya sudah memiliki persiapan lebih dulu.

1. Gerindra singgung kubu petahana soal cawapres

IDN Times/Margith Juita Damanik

Riza mengatakan, sebagai petahana, seharusnya kubu Jokowi bisa mengumumkan terlebih dahulu siapakah pendampingnya. Sebagai incumbent 4 tahun, tentu kubu Jokowi memiliki program, fasilitas, dan anggaran yang sudah tertata rapi.

"Malah mengumumkannya nanti terakhir. Kesannya yang ditangkep mau ngintip-ngintip. Harusnya petahana lebih dulu," kata Riza, di sekitar Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (3/7).

Meski begitu, ia tetap menghargai strategi kubu Jokowi yang ingin mengintip terlebih dahulu siapakah pasangan calon di kubu Prabowo.

"Tapi kita hormati itulah dinamika kalau mau menunggu, mengintip penantang. Tidak salah," jelas Riza.

2. Gerindra akui lambat tapi matang

Istimewa

Kubu Prabowo sebagai penantang Jokowi, dia akui meskipun lambat dalam mendeklarasikan pasangan calon, tetapi alur dan sistemnya diatur dengan jelas.

"Kami alurnya kelihatan, jadi gak usah khawatir, gak usah ditunggu pasti kami sampaikan," ucap Riza.

Menurut Riza, dalam berpolitik, Gerindra juga belajar dari strategi politik PDIP. Mengumumkan belakangan, tetapi dilakukan secara matang.

"Jadi Gerindra belajar sama PDIP. Memang banyak kesamaannya. Jadi terkait yang diumumkan sangat penting. Capres cawapres perlu waktu," jelasnya.

3. Gerindra menjadi salah satu partai yang penuh kejutan

IDN Times/Irfan Fathurohman

Lanjut Riza, dia menyebut bahwa Gerindra salah satu partai yang sering memberi kejutan. Ia pun berharap jika nantinya Gerindra memberikan kejutan nama, masyarakat bisa menerima segala keputusan tersebut.

"Kita tunggu saja. Gerindra partai yang termasuk sering memberi kejutan. Kalau ada kejutan nama, bisa diterima," ucap dia.

4. Kubu Jokowi sengaja belakangan mengumumkan untuk beri efek kejut

IDN Times/Istimewa

Sementara, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate menerangkan bahwa kubu Jokowi bukan ingin mengintip kubu sebelah. Ia menjelaskan bahwa kubu Jokowi hanya mau memberikan efek kejut kepada masyarakat tentang cawapres yang akan dipilih.

Menurutnya, apabila diumumkan jauh-jauh hari dari waktu pendaftaran, maka tidak akan ada efek kejut yang diberikan oleh koalisi Jokowi.

"Bukan untuk mengintip kubu sebelah. Tapi memberikan kekuasaan ke kubu sebelah untuk menyampaikan terlebih dulu. Biar element of surprise-nya ada. Kalau sekarang, gak ada efek kejutnya," jelas Johnny.

Editorial Team