Jakarta, IDN Times - Sivitas akademika Universitas Trisakti yang terdiri dari mahasiswa aktif, alumni, dosen dan guru besar menyuarakan "Maklumat Trisakti Melawan Tirani" di depan Tugu Reformasi, Grogol, Jakarta Barat pada Jumat (9/2/2024). Ini merupakan deklarasi gerakan moral atas kekhawatiran kecurangan pada pemilu 2024. Deklarasi ini digelar paska mahasiswa turun ke jalan dan berdemo di dekat Istana Negara pada 7 Februari 2024 lalu.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, para dosen dan alumni terlihat mengenakan kaos berwarna biru gelap warna khas jaket almamater Trisakti. Di kaos itu tertulis 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani, Jaga Reformasi 98, Demokrasi Lebih Baik.' Mahasiswa aktif mengenakan kaos serupa di dalam jaket almamaternya.
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti, Dadan Umar Daihani mengatakan deklarasi yang disampaikan di depan tugu merupakan pengingat kepemimpinan yang beretika dan beradab. Sebab, keduanya menjadi syarat untuk mencapai kemerdekaan Indonesia yang utuh.
"Kami merasa sedih. Kalau kampus sudah mengajarkan etika, di luar etika dikoyak. Ini menjadi panggilan dan kami hanya melengkapi semua guru besar yang sudah lebih dulu berbicara," ujar Dadan di depan Tugu Reformasi pada sore tadi.
Selain Dadan, ada pula Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII), Usman Hamid yang merupakan salah satu alumni ikut hadir dalam pembacaan maklumat itu. Usman bahkan lantang menyebut capres nomor urut dua, Prabowo Subianto sebagai penjahat Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sayang sekali Indonesia hari ini kalau sampai harus dipimpin oleh orang yang jelas-jelas melakukan pelanggaran HAM yang berat, betul?" tanya Usman yang diamini oleh para koleganya.