Jakarta, IDN Times - Para petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Rembang, Jawa Tengah saat ini sedang panen raya padi. Lahan yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Nanggala ini mendapatkan hasil panen yang menggembirakan karena menggunakan alat mesin pertanian (alsintan).
Ketua Kelompok Tani Nanggala Desa Sidomulyo, Suwarno, mengatakan bahwa hasil ini didapatkan dari Analisa Usaha Tani antara pengolahan tanah menggunakan sistem manual dibandingkan dengan sistem mekanisasi memakai alsintan.
"Hasilnya pengolahan memakai alsintan lebih besar keuntungannya. Pekerjaannya juga jauh lebih efisien dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja," ujar Suwarno, Rabu (22/2/2023).
Dalam perhitungan Analisa Usaha Tani, uang yang diperoleh dari panen padi dengan sistem manual merupakan 7,1 ton dikali harga gabah Rp5.200 kilogram. Sehingga total pendapatan Rp36,9 juta, dan biaya pengolahan tanah Rp17,3 juta. Untung yang didapat petani sebesar Rp19,5 juta lebih per hektare.
Sedangkan pengolahan lahan menggunakan mekanisasi seperti traktor hingga mesin panen, petani mendapatkan keuntungan lebih banyak. Yakni sebesar Rp25 juta lebih per hektare.
“Di masa tanam pertama 2022-2023 ini ada perbedaan yang signifikan antara sistem manual dengan sistem mekanisasi menggunakan alsintan. Kita ada keuntungan yang manual Rp19 juta sekian, yang pakai alat Rp25 juta sekian,” tambah Suwarno.