Jakarta, IDN Times - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pekerjaan rumah terbesar pemerintahan Prabowo Subianto adalah di sektor ekonomi dan bukan politik. Sebab, delapan partai politik di parlemen sudah berada di kubu pemerintah berkuasa. Parpol itu termasuk PDI Perjuangan (PDIP).
"Jadi, tidak ada partai oposisi. PDI Perjuangan (PDIP) yang jadi satu-satunya harapan kita jadi oposisi, rasanya sudah jadi koalisi sekarang. Dari segi elite, Pak Prabowo tidak ada challenge di parlemen. Menangnya pun cukup besar," ujar Burhanuddin ketika berbicara di program Ngobrol Seru by IDN Times, Jumat (15/8/2025).
Sehingga modal politik Prabowo sangat kuat untuk menerapkan kebijakan apapun, termasuk di sektor ekonomi. Sehingga bila gagal, Prabowo sulit mencari alasan untuk membela diri.
"Tetapi, bila data yang dipakai (untuk membuat kebijakan) data yang questionable, saya khawatir pemerintah akan kesulitan untuk bercermin dari data yang sebenarnya. Karena mempertanyakan data (pertumbuhan ekonomi) dari BPS 5,12 persen yang sayangnya itu jadi pondasi utama pidato Pak Prabowo. Tanpa misalnya menunjukkan data-data lain bahwa masih ada agenda pemerintah terutama dalam sektor ekonomi," katanya.
Ia menambahkan, sektor ekonomi penting karena menjadi faktor determinan kesuksesan. Bila Prabowo gagal di sektor ekonomi maka implikasinya besar.