Ilustrasi (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyesalkan dan menyayangkan aksi penembakan yang menewaskan seorang guru sekolah dasar di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan, langkah pertama yang diambil adalah melaporkan hal ini kepada Wakil Gubernur dan Sekda Papua, di mana setelah mendapat respon lalu mengambil beberapa langkah antisipasi.
"Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan jajaran Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan kepada guru-guru yang hingga kini masih berada di Beoga," katanya di Jayapura, seperti dilansir ANTARA, Kamis, 8 April 2021.
Christian menginstruksikan untuk mengevakuasi guru-guru yang bukan warga setempat ke Timika, Kabupaten Mimika, dan meminta agar berkumpul di satu titik yang dianggap tempat yang aman.
"Ini bukan kejadian pertama tenaga pendidik tewas, dan kami pikir guru tidak pernah ada masalah dengan TNI, Polri maupun Kelompok Kriminal Bersenjata manapun sehingga kami sangat mengutuk keras peristiwa ini," ujarnya.
Dia menjelaskan penembakan ini membuat guru-guru yang bertugas di wilayah tersebut tidak nyaman, bahkan bisa saja tenaga pendidik di daerah pedalaman lainnya menjadi takut akan keamanannya.
"Kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap, mengejar dan menangkap pelaku pembunuhan atau penembakan tersebut agar tidak meresahkan warga dan tenaga pendidik di daerah setempat," katanya.
Dia juga mengimbau tenaga pendidik yang bertugas di wilayah rawan konflik agar menjaga diri masing-masing, serta meminta warga setempat membantu menjaga keamanan para guru. Karena guru membantu anak-anak belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Papua.