Jakarta, IDN Times - Seorang guru ekstrakurikuler di salah satu SMP di Depok, Jawa Barat berinisial SP, mengungkap dugaan kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru pada beberapa siswi di sekolah tersebut. Lewat unggahan di media sosial, SP menjelaskan kasus ini pertama kali mencuat setelah salah satu korban, siswi kelas 7 berinisial V, merekam percakapan dengan guru yang berisi pembicaraan tak pantas bernuansa dewasa.
Rekaman tersebut terjadi pada bulan puasa 2025 dan dijadikan bukti saat V melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah bersama orang tuanya. Namun, laporan itu justru direspons dengan keraguan dan permintaan untuk tidak menyebarluaskan informasi.
"Korban V tidak merasa mendapat keadilan dari kasusnya, dan V bercerita kepada temannya, sehingga temannya ingin membantu V dengan cara memplubikasikan kejadian ini ke twitter," tulis SP di media sosialnya, Kamis (22/5/2025)
Setelah rekaman itu beredar di media sosial, muncul keberanian dari korban-korban lain untuk bersuara. Tercatat ada sejumlah siswi lain yang juga mengalami perilaku tidak pantas dari guru tersebut. Salah satu dari mereka, berinisial A siswi kelas 8, menyatakan pernah mengalami tindakan fisik yang membuatnya terkejut saat bertemu dengan pelaku di ruang kelas pada 2024. Guru tersebut merangkul pinggang dan disebut meremas area tubuh belakangnya.
"Korban A merasa terkejut dan bingung bereaksi apa, sehingga korban A hanya mundur dan tidak lama meninggalkan ruang kelas tersebut," katanya.